Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur sekaligus politisi partai Gerindra Ir H Seno Aji bereaksi atas pernyataan Edy Mulyadi yang viral di dunia maya akibat menghina lokasi baru IKN, Kalimantan.
SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur yang juga politisi senior partai Gerindra Ir H Seno Aji bereaksi atas pernyataan Edy Mulyadi yang viral di dunia maya akibat menghina lokasi baru IKN, Kalimantan.
Dalam unggahan akun Youtube BANG EDY CHANNEL yang viral, Edy Mulyadi terkesan melecehkan masyarakat Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur yang menjadi lokasi pembangunan IKN.
“Tempat elit, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak,” kata Edy Mulyadi dikutip dari tayangan konferensi persnya yang diunggah ke laman YouTube pribadinya.
“Pasarnya siapa? Kalau pasarnya Kuntilanak Genderuwo, ngapain gua bangun disana,” lanjutnya.
Dari pernyataan yang dilakukan oleh Edy Mulyadi dan kawan kawan itulah memantik kemarahan rakyat Kalimantan khususnya Kalimantan Timur yang telah ditunjuk sebagai IKN.Kemarahan itu tidak hanya datang dari rakyat Kalimantan sendiri namun juga memantik kemarahan Wakil Ketua DPRD Kaltim Ir H Seno Aji.
Seno Aji secara tegas mengutuk lontaran kebencian dan penghinaan kepada seluruh masyarakat Kalimantan terutama rakyat IKN Nusantara Penajam Paser Utara.
“Saya mengutuk keras ucapan Edy Mulyadi dengan mengatakan Kalimantan tempat Jin membuang anaknya.Bahkan di gedung gedung bertingkat yang katanya banyak di Jakarta pun mungkin lebih banyak jin yang beranak disana,”ujar Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur Ir H Seno Aji saat dihubungi garudasatu.co via telepon selulernya, Minggu (23/1/2022)sore.
Politisi partai Gerindra ini juga mengatakan jika apa yang telah diucapkan oleh Edy Mulyadi tersebut telah menghina rakyat Kalimantan khususnya Kalimantan Timur.
“Dari ucapan tersebut sudah merupakan penghinaan kepada rakyat Kalimantan khususnya rakyat Kalimantan Timur.Dan telah melanggar undang-undang ITE,”ucapnya.
“Perlu diingat Provinsi Kaltim ini adalah salah satu provinsi yang menyumbang PDRB terbesar yang mencapai Rp 400 triliun setiap tahun ke pusat. Itulah yang digunakan untuk membangun gedung gedung di ibukota Jakarta, yang kembali ke provinsi Kaltim hanya dibawah 10 persen,”imbuhnya.
Masih lanjut Seno kalau dana PDRB tersebut kembali semua ke Kaltim maka tidak ada daerah di Kaltim yang tertinggal dan tidak ada infrastruktur yang rusak parah.Langkah pemindahan ibukota sudah tepat untuk pemerataan pembangunan Indonesia.
“Jika dia mau mengkritik tentang gedung-gedung yang akan dijual ataupun disewakan di Jakarta, ya fokus saja kesana, tidak perlu melebar sampai menghina Kaltim.Hal ini tentu saja menyakiti hati kita warga Kaltim,”tegas Seno.
Namun Seno juga berpesan agar tidak perlu mengedepankan emosional, sehingga perdamaian dan ketenangan Kaltim tetap terjaga dengan baik.
“Biarkan pihak berwajib yang memproses hal ini,”pungkasnya.(red gsc).