SAMARINDA-Pendidikan berkualitas dalam upaya memajukan Kalimantan Timur (Kaltim), terutama melalui program yang menjamin akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, disorot Calon Gubernur Kaltim nomor urut 2 Rudy Mas’ud.
Saat ini, Program Beasiswa Tuntas Kaltim dinilai Rudy hanya mampu mencakup sekitar 33 persen atau sepertiga dari total siswa dan mahasiswa di Kaltim. Sebagai pembanding, Rudy kembali menegaskan konsep pendidikan 100 persen gratis melalui program Gratispol, untuk memastikan seluruh anak di Kaltim dapat mengenyam pendidikan tanpa hambatan biaya.
Rudy menekankan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat penting dalam membangun negeri, dengan pendidikan sebagai kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan.
“Hanya melalui pendidikan, kita bisa memutus rantai kemiskinan dan kebodohan. Karena itu, Gratispol kami rancang untuk memastikan 100 persen anak di Kaltim mendapatkan pendidikan yang layak,” tegas Rudy dalam Debat Kedua Cagub-Cawagub Kaltim beberapa lalu.
Ia juga membandingkan tingkat pendidikan di Indonesia dengan negara-negara maju, dimana pendidikan tinggi umumnya ditempuh oleh sekitar 20 persen penduduknya.
Sementara di Indonesia, rata-rata masyarakat yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi hanya sekitar 7 persen.
“Negara-negara maju memiliki tingkat pendidikan yang jauh lebih tinggi, dan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka. Sayangnya, kita di Indonesia masih tertinggal jauh,” tutup Rudy.
Sebagai penutup, Rudy menyadari bahwa baik Beasiswa Tuntas Kaltim maupun Gratispol memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Keberhasilan dari setiap program pendidikan ditegaskannya bergantung pada keberlanjutan, jangkauan, dan dampak nyata dalam membangun SDM yang mampu bersaing dan berkontribusi dalam pembangunan daerah serta negara.