GARUDASATU.CO

Kadis Pariwisata Kaltim Dorong Penguatan SDM dan Inovasi Gastronomi di Desa Wisata

SAMARINDA – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata, terutama di desa-desa wisata, melalui berbagai pelatihan dan pengembangan inovasi kuliner berbasis potensi lokal. Upaya ini sekaligus menjawab tren wisata global yang kini tidak hanya mengutamakan keindahan visual, tetapi juga pengalaman gastronomi yang memiliki nilai sejarah dan cerita budaya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan komprehensif terkait kebutuhan SDM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pemetaan tersebut menjadi dasar penyusunan program peningkatan kompetensi masyarakat di setiap destinasi.

“SDM kami sudah ada mapping-nya, jadi di setiap lokasi apa saja kebutuhannya sudah tergambar. Di bidang pengembangan SDM, kami sudah melaksanakan pelatihan kuliner, pelatihan untuk asosiasi HPI, dan beberapa pelatihan lainnya,” kata Ririn di Samarinda, Senin (8/12/2025).

Namun, menurutnya, salah satu tantangan utama yang masih dihadapi pelaku wisata adalah kemampuan pengemasan produk dan inovasi kuliner. Padahal, kata dia, arah perkembangan pariwisata tidak lagi sekadar mengandalkan keindahan visual atau sisi “Instagramable”.

“Sekarang pariwisata itu tidak hanya soal pemandangan atau spot foto. Tren ke depan adalah gastronomi. Orang ingin tahu sejarah di balik makanan khas, kenapa sambalnya berbeda, kenapa olahan seafood di satu daerah punya ciri tertentu. Ada nilai historis di situ,” jelasnya.

Ririn mencontohkan kuliner gami bawis dari Bontang yang kini menjadi salah satu unggulan gastronomi lokal. Keunikan tersebut, kata dia, tidak hanya terletak pada cita rasa, tetapi juga pada keberadaan ikan bawis yang merupakan spesies endemik.

“Spesies bawis itu tidak ada di daerah lain. Rasanya lebih gurih daripada ikan baronang atau kakap, dan ukurannya lebih kecil. Ini yang membuatnya khas dan punya cerita tersendiri,” ujarnya.

Selain mengangkat potensi laut, Dispar Kaltim juga mendorong desa wisata dengan kekayaan pertanian untuk menciptakan inovasi kuliner berbahan lokal.

Ia menyebut Desa Sumbersari sebagai contoh desa yang mulai mengolah sayuran seperti selada dan kangkung menjadi produk kreatif bernilai tambah.

“Di Sumbersari itu banyak hasil pertanian. Jangan sampai hanya dijual begitu saja. Kami bekerja sama dengan teman-teman pengelolaan pangan untuk membuat produk olahan seperti crispy selada dan berbagai kreasi lainnya yang ternyata enak dan diminati,” katanya.

Ririn juga menilai perlunya pengembangan paket kuliner khas, seperti ayam ingkung lodo yang ada di Sumbersari. Produk semacam ini dapat menjadi daya tarik wisatawan yang ingin memahami kekayaan budaya masyarakat setempat.

Tak hanya itu, ia turut mendorong inovasi terhadap olahan ikan air tawar yang selama ini dianggap monoton.

“Kadang teman-teman hanya mengolah patin dengan cara dibakar atau dipepes. Padahal kalau dibuat rapuh juga enak dan nilai gizinya tetap tinggi. Ini soal kreativitas pengemasan dan inovasi,” pungkasnya.(MIN)

Advetorial Diskominfo Kaltim

Loading

Print this entry

BAGIKAN:

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT