GARUDASATU.CO

HUT ke-43 SMA Negeri 3 Samarinda Berakhir Petaka, Ini Kata Muji Raharjo

SAMARINDA-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 SMA Negeri 3 Samarinda yang semula berlangsung meriah hari ini berakhir dengan insiden tak terduga. Karena dalam acara syukuran yang dilakukan oleh pihak sekolah, lima siswa mengalami cedera akibat ledakan balon helium yang digunakan dalam rangkaian acara tersebut.

Kepala Sekolah SMAN 3 Samarinda, Muji Raharjo, langsung menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua siswa yang putra-putrinya terlibat dalam insiden tersebut.

“Saya sebagai kepala sekolah mohon maaf kepada orang tua siswa yang putra-putrinya tadi ada terkena balon. Namun, hal ini menjadi alarm bagi kami agar kegiatan seperti ini mungkin bisa diganti dengan bentuk lain di masa mendatang,” ujar Muji Raharjo.

Ledakan balon helium terjadi di area kampus Universitas 17 Agustus (Untag) Samarinda, yang menjadi lokasi acara syukuran sekolah. Menurut laporan, sekitar lima siswa terkena dampak ledakan, dengan cedera pada tangan dan bahu sedangkan para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit SMC untuk mendapatkan penanganan medis.

“Mudah-mudahan mereka cepat sembuh dan tidak berakibat fatal,” ungkapnya.

Masih lanjut Muji, bahwa insiden ini terjadi setelah pelepasan balon dalam rangka HUT sekolah. Salah satu siswa mencoba melepaskan balon yang masih telilit talinya dengan menggunakan korek api, yang kemudian memicu ledakan.

“Rata-rata yang terkena dari ledakan balon ini adalah siswa kelas 12. Ada satu kelas yang terkena karena mereka mengikuti komando untuk mencari alat atau gunting. Ketika tidak ada alat yang tersedia, mereka menggunakan korek api, yang akhirnya menyebabkan balon meledak,” jelasnya.

Meskipun insiden ini tidak diharapkan, pihak sekolah menyatakan tanggung jawab penuh atas pengobatan para siswa yang terluka.

“Untuk biaya pengobatan, semuanya ditanggung oleh pihak sekolah karena ini merupakan bagian dari kegiatan sekolah,” tegas Muji Raharjo.

Terakhir, Muji mengatakan bahwa ada beberapa korban yang telah pulang dan masih ada juga yang di rawat di Rumah Sakit SMC Samarinda.

“Dari lima korban ada beberapa yang sudah pulang dan masih ada juga yang masih di lakukan perawatan, kami dari sekolah berjanji untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan kegiatan serupa di masa depan, guna menghindari insiden serupa,” pungkasnya.

Loading

BAGIKAN:

[printfriendly]
[printfriendly]

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT

Copyright© PT Garudasatu Media Indonesia