GARUDASATU.CO,SAMARINDA-Pemanfaatan lahan eks Puskib Balikpapan yang selama ini hangat menjadi perbincangan di seluruh masyarakat Kaltim khususnya kalangan anggota DPRD Kaltim karena hingga saat ini belum ada kepastian akan dimanfaatkan sebagai apa.
Menanggapi berbagai opini maupun spekulasi di masyarakat serta di lingkungan para elit politik, Aji M Abidharta W Hakim selaku Direktur Utama Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya menegaskan jika semua keputusan perlu kejelian dan kehati hatian.
“Lahan eks Puskib tersebut sebelumnya kan sudah ada perjanjian sebelum saya menjabat oleh karena itu ada beberapa hal kita harus cukup hati hati dalam menyikapinya,” ujar Abi kepada garudasatu.co, Kamis(22/9/2022).
Menurut Abi saat ini pihaknya dalam hal ini Perusda MBS telah membuat opsi artinya pilihan pilihan yang diambil terkait permasalahan Puskib yang sampai saat ini belum terbangun.Karena opsi yang ada pasti ada plus minusnya.
Selain itu Abi juga menjelaskan sebelum mengambil keputusan yang terkesan mengambang perlu pertimbangan pertimbangan yang matang terlebih dahulu sebelum memutuskan sebuah keputusan yang terbaik.
“Kami juga sudah meminta review dengan BPKP ketika saya diberikan amanah menjadi Dirut MBS.Bagi kami menyikapinya perlu kehati-hatian karena ada kaitannya sudah berapa anggaran yang sudah dikeluarkan untuk investasi,” ucapnya.
“Tapi di satu sisi sesuai perjanjian setelah 10 tahun harus sudah terbangun secara fisik.Kami juga sudah berkoordinasi dengan Biro Ekonomi dan kami juga telah berkirim surat kepada Gubernur terkait fakta fakta di lapangan,” imbuh Abi.
Abi dalam obrolannya mengatakan jika MBS juga telah menyampaikan resiko terburuk bagi PT SBD sebagai pihak investor jika kemungkinan besar tidak akan ada perpanjangan kontrak kerjasama dan bukan tidak mungkin Gubernur Kaltim selaku yang punya wewenang akan menghibahkan lahan eks Puskib ke Pemkot Balikpapan maka MBS hanya mengikuti arahan Gubernur.
“Tapi jangan salah secara fakta MBS adalah pemegang HPL.Kalau investor serius kami bisa terbitkan HGB diatas HPL namun kemarin karena alasan covid-19 dan segala macam tapi disatu sisi mereka akan tetap melanjutkan investasi ini apalagi dengan hadirnya IKN mereka kembali bersemangat,” tuturnya.
Abi juga menegaskan masih ada piutang piutang yang harus dibayarkan jadi meskipun mangkrak mereka tetap bayar sewa ke perusda MBS.Dan segala pembukuan MBS tetap disetor ke kas daerah.
“Paling lambat bulan Desember tahun ini akan kami putuskan apakah tetap berlanjut kerjasama antara kami (MBS) dengan PT SBD.Jadi apapun yang kami lakukan tetap ada dasarnya.Namun dalam mengambil keputusan tetap meminta persetujuan pak Gubernur untuk pemilihan mitra atau investor dan pemenangnya tetap melalui proses lelang,” beber Abi.
Sementara itu Plt Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Kaltim Suriansyah mengatakan jika dalam hal tersebut telah ada penyertaan modal ke MBS dan semua tergantung MBS dalam menentukan renbisnya.
“MBS telah menerima penyertaan modal jadi kembali ke MBS bagaimana mengelola rencana bisnisnya demi peningkatan PAD.Apalagi lahan eks Puskib tersebut terletak sangat strategis ditambah dengan hadirnya IKN untuk bisnis bisnis kedepannya lebih menjanjikan dan hal tersebut kembali ke MBS sebagai perusahaan plat merah milik Pemprov Kaltim,” jelas Suriansyah.
Lanjut Abi, bahwa Perusda MBS tidak pernah menyerah dalam hal pengelolaan lahan eks Puskib Balikpapan meskipun banyak beredar isu isu kurang sedap.Pihaknya juga berjanji akan tegas dan berhati hati dalam mengambil keputusan.
“Kami MBS tidak pernah menyerah meskipun saat ini ada isu isu yang akan dihibahkan dan di jadikan RTH segala macam.Itu hanya opini yang berkembang selama ini dan hal tersebut kami serahkan kembali ke pihak berwenang untuk menjawabnya,” urai Abi.
“Tapi yang jelas bagi MBS itu tetap menjadi sisi yang komersil bagi kepentingan bisnis dan Pemerintah Daerah,” pungkasnya.
“Dalam setiap mengambil langkah dan keputusan MBS harus berhati-hati karena MBS perusahaan milik Pemprov Kaltim sedikit banyaknya telah ada anggaran yang masuk jadi harus hati-hati.Harus ada kajian terlebih dahulu karena ada dana Pemerintah di MBS,” terang Suriansyah.(ms).