SAMARINDA-Rangkaian proses Pemilihan Gubernur Kaltim tahun 2024 telah digelar oleh KPU Provinsi Kalimantan Timur salah satunya menggelar Debat Publik Paslon Cagub Cawagub Kaltim periode 2024-2029 di Plenary Hall Convetion Center jalan Wahid Hasyim Samarinda, Rabu(22/10/2024).
Namun Debat tadi malam menyisakan pro dan kontra dikalangan masyarakat karena paslon 01 sangat tidak mencerminkan sikap dan perilaku sebagai seorang pemimpin bahkan bisa bilang taat aturan namun kenyataannya sangat tidak taat aturan.
Relawan Putra Putri Mahakam Etam Kaltim salah satunya memberikan tanggapan pedas Debat Publik yang telah digelar tersebut. Sekretaris Relawan PPMEK Edwin Derry Mahatma menyoroti sikap cagub petahana yang menyepelekan debat dan melanggar etika Debat Publik tersebut.
Edwin Derry Mahatma sangat menyayangkan jalannya debat Publik tersebut, khususnya adalah sikap dari petahana yang dianggap menyepelekan debat dan melanggar etika debat, tidak sepatutnya dilakukan oleh Paslon 01 dengan mempertanyakan seolah mengejek.
“Mau jadi Gubernur kah.. dengan sikap yang kurang sopan terhadap Paslon 02, selain itu juga Paslon 01 melanggar aturan KPU dengan bebas menggunakan handphone. Saya menilai yang bisa dewasa mengendalikan emosi dan tenang justru paslon 02,” ujarnya.
Masih lanjut Edwin, menyerang bukan saja soal visi dan misi namun juga menyerang pribadi. Edwin Derry Mahatma juga mengatakan pelanggaran etika kedepan harus ditindak tegas oleh KPU Kaltim jangan masuk angin karena hal tersebut mencederai demokrasi dan penyelenggaraan pemilu.
“Saya melihat Paslon 02 benar banar sistemmatis dan terang benderang menjelaskan dan menguasai waktu yang diberikan selalu tepat dengan waktu dan tidak kurang. Ini yang saya anggap kelebihan dari Paslon 02 , bersikap tertib disiplin dan tidak membingungkan. Tidak seperti paslon 01 diawal membacakan visi misi yang 12 itu dengan cepat seperti terburu buru,” bebernya.
“Saya mewakili seluruh Relawan Putra Putri Mahakam Etam Kaltim ( PPMK) Kaltim mengecam keras debat Publik yang telah digelar serta mengutuk keras sikap paslon 01 yang terus terusan menyerang paslon 02, harusnya kedewasaan berpolitik itu ditunjukan oleh paslon 01 tetapi ini justru terbalik,” pungkasnya.