SAMARINDA- Tidak ada itikad baik dan terkesan melecehkan dan menghina masyarakat Kaltim dari Direktur Utama PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudera untuk menyelesaikan perbaikan tertabraknya fender Jembatan Mahakam I Samarinda mendapat respon tegas dari Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Immanuel.
Ditambah parah satu permasalahan belum kelar tidak berselang lama giliran pilar 4 jembatan Mahakam I tertabrak hingga miring. Ekti menekankan bahwa insiden itu seharusnya tidak terjadi, mengingat telah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 1989 yang mengatur zona steril di sekitar jembatan.
“Area steril itu 500 meter, dan 5 kilometer steril di kanan kirinya. Ini memang harus kita perhatikan, jadi kalau sudah begini ini sudah ranah pidana,” ujar Ekti Immanuel usai pimpin rapat paripurna ke-13, Rabu(30/4/2025).
Ekti secara tegas meminta pertanggungjawaban dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Pelindo atas insiden ini tersebut.
“Ini antara PTPMTS dan Kepala KSOP ini sepertinya sudah benar benar melecehkan lembaga DPRD kaltim dan masyarakat Kaltim, karena saat rapat semua serius menanyakan kepastian eksekusi perbaikan fender malah ketawa ketawa seperti tidak punya beban dosa,” imbuh Ekti dengan nada geram.
Masih lanjut Ekti, seharusnya jika malam hari atas instruksi dari Kesyahbandaran seluruh navigasi kapal dilarang melintas ataupun melakukan pengolongan. Ia juga menyambut baik pihak Kejati Kaltim bentuk timsus guna investigasi karena sudah menjurus kepada tindak pidana, Ekri juga merekomendasikan ke Kementerian Perhubungan agar Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Samarinda di copot dari jabatannya.
“Saya Ekti Immanuel Wakil Ketua DPRD Kaltim dengan tegas merekomendasikan agar Kepala KSOP Samarinda segera di copot karena jembatan tersebut sudah 23 kali ditabrak Kepala KSOP cuma bisa ketawa saja, ini menyangkut keselamatan ribuan nyawa masyarakat Kaltim yang tiap hari melintasi jembatan Mahakam I, sekali lagi copot Kepala KSOP Samarinda,” pungkasnya. (sp/Adv DPRDkaltim).
