GARUDASATU.CO, SAMARINDA –
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin hadir dalam rapat kerja bersama Komisi gabungan DPRD Kaltim di ruang rapat gedung E lantai 1 komplek kantor sekretariat DPRD Kaltim jalan Teuku Umar Samarinda, Senin(27/6/2023).
Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini sedang berlangsung diungkapkan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin.
Dalam sesi tanya jawab bersama DPRD Kaltim, Alimuddin menjelaskan dari sekitar 20 pertanyaan diajukan kepada dirinya terkait perkembangan proyek tersebut.
“Dalam pertemuan ini, kami menjelaskan dari pertanyaan yang diajukan oleh rekan-rekan DPRD. Perlu kami sampaikan bahwa proyek IKN masih berada dalam tahap pengerjaan yang terus berlangsung,” ujar Alimuddin.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan penuh dari DPRD Kaltim dalam mewujudkan visi IKN yang menjadi ibu kota negara pada tahun depan, 2024. Menurutnya, IKN harus dicintai oleh rakyat Indonesia khususnya Kaltim.
“Kami butuh dukungan penuh dari DPRD Kaltim. Kita semua tahu bahwa masyarakat yang berada di wilayah IKN juga merupakan warga Kaltim. Oleh karena itu, kehadiran DPRD Kaltim menjadi sangat penting bagi kami,” tuturnya.
Pemindahan ibu kota negara ke IKN akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia. Pemerintah telah berkomitmen untuk mempersiapkan tata kelola pemerintahan yang berbeda namun efektif di IKN. Prinsip utama yang dipegang adalah menjadikan IKN sebagai kota untuk semua, yang dicintai dan disukai oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Kami ingin melibatkan warga lokal secara langsung dalam proses pembangunan IKN. Hal ini sesuai dengan tupoksi kami untuk menyiapkan warga lokal agar dapat berperan aktif dalam peradaban baru ini,” jelas Alimuddin.
Selain itu, pihak otoritas IKN juga memperhatikan pentingnya pendidikan di IKN. Alimuddin menjelaskan bahwa pendidikan dari luar akan masuk ke IKN, namun tetap harus menghormati budaya lokal di Kaltim. Sejumlah sekolah dari luar diprediksi akan berdiri di IKN dengan standar setara dan sejajar dengan pendidikan yang sudah ada.
“Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membangun IKN. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat lokal memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan dari luar akan menjadi pelengkap yang mengimbangi pendidikan yang sudah ada, dengan tetap menghormati dan memperkaya budaya lokal di Kaltim,” beber Alimuddin.
Tak hanya itu, pelayanan dasar termasuk kesehatan juga menjadi fokus pihak otoritas IKN. Mereka berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat IKN.
“Budaya juga merupakan aspek yang kami perhatikan. Konsep ‘Hablum minallah wa habluminanas’ akan menjadi salah satu landasan dalam menjalankan aktivitas di IKN. Setiap individu yang masuk ke IKN diharapkan dapat menghargai dan menghormati keberagaman budaya yang ada di Kaltim,” tegas Alimuddin.
Perpindahan ibu kota negara ke IKN tidak hanya berdampak pada infrastruktur dan pemerintahan, tetapi juga melibatkan peran aktif generasi muda. Alimuddin mengajak putra-putri Indonesia untuk turut berperan aktif dalam mewujudkan peradaban baru di IKN.
“Kami mengundang putra-putri kita untuk berperan aktif dalam proyek ini. Orang lokal tidak kalah dengan pusat. Generasi muda memiliki potensi dan kreativitas yang luar biasa untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun IKN menjadi ibu kota negara yang modern dan maju,” ungkap Alimuddin.
Selain memperhatikan aspek sosial dan budaya, pihak otoritas IKN juga memberikan perhatian serius pada sektor ekonomi. Upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal Kaltim menjadi prioritas dalam mendukung perkembangan ekonomi di wilayah IKN.
“Kami fokus pada pengembangan UMKM lokal Kaltim. Baru-baru ini, kami mendampingi 350 UMKM dan IKM di Samarinda dan Balikpapan. Kami berupaya untuk membantu mereka memasuki pasar global dengan legalitas yang jelas. UMKM harus menjadi pemain aktif, bukan hanya penonton,” sambung Alimuddin.
Dengan adanya dukungan dari DPRD Kaltim, partisipasi aktif masyarakat lokal, pendidikan yang berkualitas, pelayanan dasar yang baik, dan pemberdayaan UMKM, proyek IKN diharapkan dapat menciptakan peradaban baru yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kaltim.
Pemindahan ibu kota negara bukanlah sekadar perubahan fisik, tetapi juga perubahan paradigma dalam membangun suatu kota yang inklusif dan berkelanjutan. IKN akan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menghadirkan peradaban yang modern, memperkaya budaya lokal, dan memberikan manfaat yang luas bagi seluruh rakyat Indonesia.(gm)