GARUDASATU.CO,SAMARINDA-Walikota Samarinda, Andi Harun, berada diurutan pertama dari hasil survei Charta Politik Indonesia untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub).
Dari hasil survei tersebut, Walikota Samarinda saat ini menyelip Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor.
Akhirnya, Walikota Samarinda, Andi Harun, memperoleh suara 30,3 persen menjadi pilihan responden terbanyak dalam pertanyaan semi terbuka calon gubernur.
Di bawah Andi Harun adalah nama Isran Noor yang saat ini menjabat di Kaltim sebagai gubernur dengan 18,9 persen, Kemudian Hadi Mulyadi yang saat ini menjadi wakil gubernur Kaltim 13,1%, Kemudian Rizal Effendi (mantan Walikota Balikpapan) dengan 7,8 persen, Rudi Mas’ud (Ketua DPRD Kaltim) 7,6 persen, Fahmi Fadli (Bupati Paser) 2,4 persen, Basri Rase (Walikota Bontang) 2,4 persen, Ardiansyah Sulai Easyah Sulaiman) Penguasa) 1,1 persen dan Safaruddin (Anggota DPR RI) 0,9 persen.
Sebanyak 0,8 persen memilih yang lain, dan 14,9 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sama sekali, Jumat (21/10/2022).
Chartapolitika Indonesia, sebuah perusahaan konsultan politik, melakukan survei pada tahun 2022 tentang preferensi sosial dan politik masyarakat Kalimantan Timur.
Penelitian dilakukan pada periode 28.9.2022 – 4.10.2022.
Penelitian dilakukan secara tatap muka. Metode wawancara tatap muka dan pengambilan sampel (multistage random sampling).
Jumlah sampel 800 dan margin of error 3,46 persen.
Kriteria respondes berusia minimal 17 tahun atau telah memenuhi syarat pemungutan suara.
Wilayah studi meliputi seluruh kelekhemes/desa di 10 kabupaten/kota administratif Kalimantan Timur.
Hasil survei juga mengungkapkan kepuasan publik atas tindakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.
Hasilnya rendah, di bawah 60 persen. Kemudian kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Kaltim juga relatif rendah, di bawah 60 persen.
Namun, tingkat pengetahuan masyarakat Kaltim tentang Pilkada 2024 sudah lebih dari 60 persen yang menyatakan tahu. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi pemilu parlemen tahun 2024 sudah mulai merata di daerah ini.
Ganjar Pranowo Unggul Tipis Anies Baswedan. Kaltim Charta Politika Indonesia survei terakhir juga mempublikasikan daftar calon presiden peserta pemilu.
Dalam simulasi sepuluh capres, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas tertinggi, sedikit di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Dalam simulasi elektabilitas.
Calon wakil presiden, nama Sandiaga Uno (22,5 persen) menjadi pilihan tertinggi di antara responden asal Kaltim.
Elektabilitas Capres di Kaltim:
Ganjar Pranowo – 26,6 persen
Anies Baswedan – 25,3 persen
Prabowo Subianto – 23,8 persen
Agus Harimurti Yudhoyono – 3,8 persen
Sandiaga Uno – 3,0 persen
Puan Maharani – 2,5 persen
Ridwan Kamil – 1,8 persen
Erick Thohir – 0,9 persen
Airlangga Hartarto – 0,5 persen
Khofifah Indar Parawansa – 0,1 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab – 11,9 persen
Elektabilitas Cawapres di Kaltim:
Sandiaga Uno – 22,5 persen
Agus Harimurti Yudhoyono – 15,9 persen
Ridwan Kamil – 11,3 persen
Andika Perkasa – 5,5 persen
Erick Thohir – 3,6 persen
Basuki Tjahaja Purnama – 2,6 persen
Muhaimin Iskandar – 2,5 persen
Puan Maharani – 2,3 persen
Mahfud MD – 1,9 persen
Airlangga Hartarto – 1,6 persen
Susi Pudjiastuti – 1,4 persen
Nadiem Makarim – 0,9 persen
Luhut Binsar Pandjaitan – 0,9 persen
Gatot Nurmantyo – 0,8 persen
Khofifah Indar Parawansa – 0,5 persen
Tri Rismaharini – 0,4 persen
Budi Gunawan – 0,4 persen
Sri Mulyani – 0,3 persen
Salim Segaf Al-Jufri – 0,3 persen
Moeldoko – 0,3 persen
Anis Matta – 0,3 persen
Zulkifli Hasan – 0,1 persen
Bima Arya Sugiarto – 0,1 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab – 24,0 persen.
PDIP Tertinggi Elektabilitas Parpol di Kaltim
Pada pertanyaan tertutup, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Golkar menjadi pilihan teratas responden di Kalimantan Timur.
Diikuti Partai NasDem, PKS, dan PAN pada urutan berikutnya. Berikut daftarnya:
PDIP – 19,4 persen
Gerindra – 13,6 persen
Golkar – 10,0 persen
NasDem – 7,0 persen
PKS – 5,4 persen
PAN – 5,4 persen
Demokrat – 5,0 persen
PKB – 3,4 persen
PBB – 1,3 persen
Hanura – 1,0 persen
PPP – 0,5 persen
Gelora – 0,5 persen
PSI – 0,3 persen
Perindo – 0,3 persen
Garuda – 0,3 persen
Parsindo – 0,1 persen
PKN – 0,1 persen
PKP – 0,1 persen
Partai Buruh – 0,1 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab – 26,4 persen.
(nf/Advkmfsmd)