SAMARINDA-Calon Gubernur Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud dengan tegas menjawab isu politik dinasti yang terus menjadi perbincangan di masyarakat bahkan jadi bahan gorengan bagi media seiring dengan pencalonan Rudy Mas’ud sebagai Gubernur. Tak hanya dirinya, keluarga besar Mas’ud juga dikenal memiliki pengaruh kuat di ranah politik dan ekonomi daerah.
Menjawab berbagai spekulasi yang berkembang, Rudy menyampaikan pandangannya dengan tegas usai menghadiri acara pelantikan ketua DPRD beserta jajarannya provinsi Kalimantan Timur, Kamis (10/10/2024) di Gedung Utama B DPRD Provinsi Kalimantan Timur Jl. Teuku Umar, Karang Paci.
Rudy menegaskan bahwa sistem politik di Indonesia berlandaskan demokrasi, bukan monarki. Menurutnya, tudingan politik dinasti tidak relevan jika ditinjau dari cara demokrasi bekerja.
“Ini demokrasi, bukan kerajaan yang tinggal tunjuk sana tunjuk sini,” ujar Rudy.
Ia menekankan bahwa dalam demokrasi, pemilihan pemimpin ditentukan oleh rakyat, melalui proses elektif, bukan ofentit atau penunjukan.
Rudy kemudian memberi contoh dari Amerika Serikat, negara yang dikenal sebagai pelopor demokrasi modern.
“Mungkin teman-teman wartawan semua perlu belajar lagi sedikit tentang Amerika, dulu ada George Bush jadi presiden, anaknya juga jadi presiden. Di sana yang nenek moyangnya demokrasi saja itu biasa, apalagi di Indonesia.” Jelasnya.
Rudy juga menyinggung tentang Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, yang anaknya, Megawati Soekarnoputri, juga pernah menjadi presiden.
Menurutnya, demokrasi tidak membatasi siapa yang boleh mencalonkan diri, asalkan memiliki kompetensi dan dukungan dari masyarakat.
Dalam pernyataannya, Rudy Mas’ud mengingatkan bahwa pilihan akhir tetap berada di tangan rakyat.
“Yang menentukan adalah masyarakat, bukan pihak lain. Kalau masyarakat merasa calon punya kompetensi dan kemampuan, kenapa tidak?,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi.
“Masyarakat kita sudah sangat cerdas. Mereka memilih bukan hanya berdasarkan latar belakang, tapi siapa yang memiliki energi dan kemampuan untuk memimpin,” tambahnya.
Dengan pernyataan tersebut, Rudy Mas’ud berharap masyarakat dapat melihat pencalonannya secara objektif dan tidak terjebak pada isu politik dinasti yang menurutnya tidak relevan dalam konteks demokrasi Indonesia saat ini.