SAMARINDA-Sungguh sangat ironis, kembali terjadi kematian seorang bayi asal Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) di Rumah Sakit Umum (RSU) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda akibat pelayanan yang tidak maksimal, hal tersebut menuai sorotan tajam dari Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H Akhmed Reza Fachlevi.
Politisi muda Gerindra Kaltim yang juga Calon Wakil Bupati Kukar ini mengatakan jika kejadian tersebut bukan kali pertama namun sudah berulang kali dan lagi lagi kurang maksimalnya pelayanan di rumah sakit plat merah tersebut.
“Ini bukan kasus pertama, sudah ada juga kasus sebelumnya terkait kurang maksimalnya pelayanan di rumah sakit milik Pemprov Kaltim ini,” ujar H Reza dengan nada penuh kecewa.
Kecewaannya semakin mendalam ketika mendapati kejadian ini kembali terulang. Ia pun mendesak manajemen RSUD AWS untuk bersikap transparan dan mengikuti prosedur yang seharusnya dalam menangani pasien.
“Manajemen harus mengikuti prosedur pelayanan dan penanganan pasien yang seharusnya,” tegasnya.
Reza mengingatkan bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan kepada seluruh warganya tanpa diskriminasi. Ia pun menekankan perlunya mencari solusi dan langkah-langkah tepat untuk memperbaiki sistem pelayanan di RS AWS agar kejadian serupa tidak terulang.
“Keselamatan dan kesembuhan pasien harus menjadi prioritas utama, tanpa membedakan antara pasien BPJS dan non-BPJS, miskin atau kaya,” tuturnya.
Menyadari potensi ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan RSUD AWS, Reza mendesak Pemprov Kaltim untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait RSUD AWS guna memastikan kualitas pelayanan yang lebih baik bagi seluruh pasien tanpa terkecuali.
“Jika Managemen tidak mampu mengevaluasi secara keseluruhan terkait pelayanan dan tidak paham prosedur pelayanan pasien lebih baik mundur dan diganti saja daripada terus bertambah buruk pelayanan terhadap masyarakat Kaltim umumnya dan masyarakat Kukar khususnya, ” pungkasnya.