SAMARINDA-Sabaruddin Panrecalle menyampaikan bahwa penyusunan prognosis seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) semata, melainkan melibatkan hampir seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini dikarenakan setiap OPD memiliki target dan sasaran yang harus dicapai, sehingga kolaborasi antar OPD sangat penting untuk menghasilkan perencanaan anggaran yang realistis dan tepat sasaran.
“Prognosis yang kita sampaikan ada beberapa tahapan, sebetulnya ini bukan hanya satu OPD saja (BPKAD), harusnya hampir seluruh OPD kita lakukan bersama-sama,” ujar Sabaruddin, Jum’at (30/5/2025) kepada garudasatu.co via telepon selulernya.
Namun, dalam pelaksanaan agenda tersebut, Sabaruddin menyayangkan ketidakhadiran Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, yang seharusnya menjadi leading sektor dalam penyusunan prognosis pendapatan daerah.
Perlu diketahui ketidakhadiran ini menghambat proses penggalian informasi secara detail terkait target dan realisasi pendapatan daerah.
“Tidak salah Komisi II jika meminta penjelasan yaitu terkait hari ini prognosisnya sejauh mana. Namun pada hari ini, kami sayangkan bahwa kepala Bapenda tidak bisa hadir, sehingga kita tidak bisa menggali secara detail hal tersebut,” tuturnya.
Politisi senior Partai Gerindra dapil Balikpapan ini juga menyoroti belum adanya rincian terkait realisasi anggaran dari BPKAD. Ia menekankan pentingnya kehadiran kepala dinas dalam rapat kerja, agar informasi yang disampaikan lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita berharap nantinya teman-teman dinas yang mewakili kepala dinasnya, bisa menyampaikan hasil RDP tadi dengan lengkap dan akurat,” pungkasnya.
Sabaruddin Panrecalle berharap kolaborasi yang baik antar OPD dapat menghasilkan APBD yang efektif dan efisien, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur.(sp/Adv DPRDkaltim)
