GARUDASATU.CO,SAMARINDA-Komisi III DPRD Kaltim gelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur,KSOP Samarinda,APBI dan INSA Kaltim serta INSA Kuala Samboja terkait insiden penabrakan jembatan yang sering terjadi di wilayah Samarinda dan Kutai Kartanegara.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim H Hasanuddin Mas’ud mengatakan jika yang jadi pertanyaan ini adalah kemana uang pengganti setiap jembatan tertabrak.
“Untuk penabarakan jembatan Mahakam yang 18 kali dulu yang menagihkan Kejati Kaltim kemudian penabrakan jembatan Dondang yang menagihkan PUPR jadi bingung kami Komisi III DPRD Kaltim kemana uang hasil penagihan tersebut apakah lari ke khas negara atau gimana.Terakhir penabrakan jembatan Ing Martadipura Kutai Kartanegara uang penagihan tersebut masuk BPJN,”ujar Hamas.
Selain itu Hamas juga menjabarkan jika Jembatan dibangun demi memperlancar perekonomian masyarakat bukan demi kepentingan marine.
“Setiap jembatan yang ada di sungai Mahakam wajib pandu dan tunda karena ini sudah diatur oleh Perda.Dan setau saya di PM(peraturan menteri) tersebut ada navigasi khusus namun di perda kami setiap kapal wajib pandu dan tunda.Tidak bisa jembatan ini dibangun menuruti kemauan KSOP tapi jembatan ini dibangun untuk kepentingan masyarakat Kaltim,”urainya.
Sementara itu pihak KSOP Samarinda melalui Kapten Ari Wibowo mengatakan jika setiap hari kapal yang turun tiap harinya kurang lebih 50 kapal dan kapal yang naik ada 60 kapal.
KSOP Samarinda juga mengakui jika tanggal 2, 3, 7 Februari 2022 terjadi insiden dan sebelumya ada di bulan meu 2021 hal ini sudah kita sampaikan ke insa untuk memperhatikan curah hujan di hulu sehingga mempengaruhi ketinggian air dan tinggi muatan.
“Karena kapal yang masuk adalah kapal 300 speed,pertama sudah melayangkan surat untuk investigasi kru dan pemilik kapal dan mengakui benar jika penabrak tersebut miliknya dan siap bertanggung jawab,”jelas Kapten Slamet Isyadi.
Masih lanjut Slamet Jembatan memang ada beberapa titik tapi ada yang paling krusial adalah jembatan mahakam yang lama karena ketinggiannya masih minim dibandingkan jembatan yang baru namun dengan pemasangan hander maka akan mempersempit.
Perlu duketahui jika rdp dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Kaltim H Hasanuddin Mas’ud dengan dihadiri anggota Komisi III DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry,Amiruddin,Mimi Meriami BR Pane,Harun Al Rasyid,Ekti Imanuel serta dihadiri oleh Kadishub Kaltim AFF Sembiring,KSOP,Insa.
Hingga berita ini diturunkan rdp masih berlangsung.(red gsc)