GARUDASATU.CO, SAMARINDA-Pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi salah satu proyek strategis nasional yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.
”Pembangunan bendungan di wilayah Sepaku merupakan proyek infrastruktur penunjang ibu kota negara (IKN) Indonesia yang baru,”ujar Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Kaltimtara Harya Muldianto melalui PPK Pengadaan Tanah Bendungan Nani Lazuarni,Kamis(3/2/2022).
Presiden Joko Widodo menetapkan pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai salah satu proyek strategis nasional. Pembangunan bendungan di wilayah Sepaku tersebut dilakukan Balai Wilayah Sungai atau BWS Kalimantan IV dengan total anggaran pengadaan tanah bendungan sendiri hingga selesai estimasi kurang lebih Rp 193 Miliar.
”Dana pengadaan tanah proyek pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku Semoi berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN tahun 2020 dan dari LAMN tahun 2021 samapi dengan selesai,” terang Nani.
Perlu diketahui jika kebutuhan tanah utk bendungan sepaku semoi adalah seluas 378 hektare kemudian penganggaran tanah sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2022. Untuk tahun 2020 bersumber APBN dengan nilai kurang lebih Rp 52 miliar.
Sementara itu untuk tahun 2021 sampai dengan selesai sumber dana dari LMAN (lembaga manajemen aset negara)anggaran dari LMAN sendiri total kurang lebih Rp141 milyar.
“Untuk anggaran tanah proyek pembangunan bendungan Sepaku diestimasikan sampai selesai kurang lebih 193 Milyar,”tutur Nani.
Pembangunan bendungan di wilayah Sepaku sekitar 378 hektare, bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang tinggal di ibu kota negara Nusantara.
”Diharapkan bendungan itu dapat mencukupi kebutuhan air bersih untuk ibu kota negara maupun kota/kabupaten penyangga,” ucapnya.
”Proyek bendungan saat ini masuk tahap pembangunan fisik dan diperkirakan selesai pada 2023,” tambah dia.
Bendungan di Kecamatan Sepaku juga bermanfaat untuk pengendalian banjir serta dijadikan daerah pariwisata waduk dan konversi DAS (daerah aliran sungai) Tengin Baru. Wilayah Kecamatan Sepaku yang masuk dalam proyek pembangunan untuk konstruksi bendungan meliputi Desa Tengin Baru dan Sukomulyo. Wilayah Desa Argomulyo terkena proyek pembangunan untuk areal genangan bendungan.
Bendungan yang dibangun di wilayah Sepaku tersebut memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta kubik dengan debit air 2.400 liter per detik.(red)