SAMARINDA-Isu orang titipan di PDAM Tirta Kencana Samarinda menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu. Dugaan adanya karyawan titipan pada lembaga milik pemerintah daerah tersebut menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan PDAM.
Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Samarinda Noor Wahid melalui Humas Perumdam Tirta Kencana Samarinda Taufik saat dikonfirmasi langsung oleh garudasatu.co mengatakan jika isu tersebut bukanlah hal baru, melainkan sudah berlangsung sejak lama.
“Hal ini sudah lama terjadi bahkan hingga 10 tahun yang lalu pada masa kepemimpinan sebelumnya. Pada masa itu, beberapa posisi di PDAM Tirta Kencana Samarinda diduga diisi oleh orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat atau politisi tertentu,” ujar Taufik.
Taufik menjelaskan jika kehadiran orang titipan ini menimbulkan berbagai masalah, seperti penurunan kinerja perusahaan, inefisiensi, dan kurangnya profesionalisme dalam pengelolaan PDAM.
Diketahui jika hal tersebut juga dapat memicu ketidakpuasan di kalangan karyawan lain yang merasa bahwa kesempatan untuk berkembang dan mendapatkan posisi yang lebih baik dihalangi oleh adanya orang-orang titipan.
“Alhamdulillah pak Walikota kita telah mengeluarkan moratorium itu artinya beliau sudah membaca sinyal bahwa PDAM perlu orang-orang profesional, bukan orang titipan. Ini langkah bagus dan harus kami dukung,” tegasnya.
Sementara itu saat ini Pemerintah Kota Samarinda dan pihak PDAM Tirta Kencana Samarinda perlu melakukan evaluasi dan pembenahan untuk memastikan bahwa pengelolaan PDAM dilakukan secara profesional dan transparan.
Dengan demikian, diharapkan PDAM dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan meningkatkan kinerja perusahaan.