GARUDASATU.CO,SAMARINDA-Kasus gagal ginjal akut pada anak di bawah lima tahun di Indonesia, menjadi perhatina Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso, hal tersebut tidak bisa dianggap enteng.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, beri instriksi penghentian sementara penggunaan obat berupa sirup atau obat cair.
Praktek ini berdasarkan pengamatan terhadap 206 kasus gagal ginjal akut pada anak.
“Kasus ini tidak bisa dianggap enteng, karena dalam beberapa jam saja bisa membawa kematian bagi anak-anak kita,” ucap Rusmadi dalam wawancara, Senin (24/10/2022).
Mantan Sekda Pemprov Kaltim itu menambahkan, Pemkot Samarinda berencana segera menyiapkan penelitian terhadap anak.
Ia bersaksi bahwa tidak ada kasus gagal ginjal yang ditemukan di kota Samarinda.
“Alhamdulillah, sampai saat ini kasus ini belum ditemukan di Samarinda, tapi kami belum tahu nama penyakitnya,” ujarnya.
Namun, dia meminta orang tua untuk tidak gegabah.
“Lagi pula, cuaca di Samarinda sekarang ekstrim, banyak anak-anak jatuh sakit,” tuturnya.
Rusmadi berencana untuk berkomunikasi dengan masyarakat, menahan diri dari memberikan obat sirup kepada anak-anak.
“Temui kita lanjutkan, tapi jangan minum jamu yang manis-manis,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Pemkot Samarinda akan segera berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pemilik sarana distribusi obat sirup.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga bekerjasama dengan Ikatan Farmasi Indonesia untuk melakukan tindakan.
“Yang namanya kesehatan manusia, apa lagi yang membawa kematian, tentu membutuhkan perawatan kesehatan”, pungkasnya.
(nf/Advkmfsmd)