GARUDASATU.CO

Sulaiman Hattase Menanggapi Santai Pernyataan Mugeni

GARUDASATU.CO,SAMARINDA-Perang dingin mulai terasa antara Ketua KSBSI Kaltim Sulaiman Hattase dengan Ketua Harian Aliansi Masyarakat Nusantara Bersatu Mugeni.

Dalam pernyataan di sebuah media online lokal Mugeni mempertanyakan niatan digelarnya aksi demo di depan rumah pribadi Gubernur Kaltim Isran Noor dan ia bersama dengan anggotanya siap menghadang para kaum buruh yang aka demo di depan rumah pribadi Gubernur Kaltim.

Sulaiman Hattase dengan tegas mengatakan jika Mugeni harus pandai dalam mencermati berita terkait akan digelarnya aksi demo buruh yang berujung mendapatkan perlawanan dari kubu Aliansi Masyarakat Nusantara Bersatu.

“Seharusnya saudara Mugeni lebih cermat dalam membaca berita, kenapa kami akan mengerahkan ribuan buruh untuk berdemo di depan kantor Gubernur Kaltim karena kami kecewa dengan pernyataannya yang akan menaikkan UMP hanya Rp 50 ribu, ini sangat tidak manusiawi,” ujar Sulaiman Hattase, Rabu(16/11/2022) malam.

Masih lanjut Sulaiman terkait akan menggelar demo di depan rumah pribadi Gubernur Kaltim dia tidak menampik akan hal itu jika Gubernur tidak bisa ditemui atau tidak mau menemui para demonstran di depan kantor Gubernur jalan Gajah Mada.

“Itu kata kata saya kan masih jika, kalau tidak ditanggapi ketika kami demo di kantor gubernur. Demo juga belum sudah kepanasan, santai saja boss. Ketika kami akan melakukan segala hal kami pasti memikirkan segalanya. Kami buruh tidak pernah gentar demi memperjuangkan hak hak kami sebagai buruh,” ucapnya.

“Seharusnya Mugeni dengan mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Nusantara Bersatu bisa merangkul para buruh bukan malah membackup Gubernur.Karena sebagai timses, saya juga timses saat pencalonan Gubernur beberapa waktu lalu tapi ini konteksnya berbeda,” tegasnya.

“Kenapa berbeda disini saya membawa nama buruh bukan timses, jika saudara Mugeni merasa sebagai backup Gubernur Kaltim seharusnya tidak usah berkoar di media tapi langsung bertemu dengan saya Sulaiman Hattase menanyakan langsung kenapa bisa berstatmen seperti itu. Karena kaum buruh kecewa dengan pernyataan Gubernur Kaltim akan menaikkan UMP hanya Rp 50 ribu tanpa berkomunikasi ataupun diskusi dengan dewan pengupahan,” bebernya.

“Seharusnya mereka berjuang bersama kami demi kesejahteraan kaum buruh bukan malah memusuhi kami. Sesama manusia sudah seharusnya saling membantu, merangkul bukan saling memusuhi atau cari muka, karena kami buruh bergerak dengan hati nurani dan bukan bayaran,” pungkasnya.(ms).

Loading

BAGIKAN:

[printfriendly]
[printfriendly]

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT

Copyright© PT Garudasatu Media Indonesia