GARUDASATU.CO

GMPPKT Gelar Aksi Di Depan Kantor PT Pelindo IV Samarinda

GARUDASATU.CO,SAMARINDA-Pemandangan antrean batu bara di Sungai Mahakam, persisnya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur sudah menjadi pemandangan yang biasa dilihat setiap hari oleh masyarakat, Puluhan kapal tongkang lengkap dengan tugboat penariknya menjadi pemandangan yang biasa setiap harinya.

Menyikapi hal tersebut Gerakan Mahasiswa Peduli Pembangunan Kalimantan Timur (GMPPKT) meminta penjelasan dan ketegasan dari PT. Pelabuhan Indonesia (PELINDO IV) Cabang Samarinda yang melakukan manajemen pelabuhan pada wilayah kerjanya sesuai dengan tugasnya yaitu sebagai penglola dan pengembang pelabuhan untuk kebutuhan distribusi logistic dengan menggelar aksi damai di depan kantor PT Pelindo IV Jalan Niaga,Selasa(24/5/2022).

Menurut GMPPKT, adapun pelayanan yang di berikan oleh Pelindo yaitu meliputi; Layanan Barang, Layanan Kapal, Dan Layanan Rupa-rupa.

“Akan tetapi beberapa waktu terakhir sering kali kita melihat insiden yang membuat warga Kaltim resah, dimana beberapa kali terjadi penabrakan kapal tongkang, baik itu yang terjadi dijembatan mahakam samarinda pada tanggal 28/03/2022 maupun penabrakan jembatan Martadipura Kutai kartanegara tanggal 8/04/2022 beberapa waktu yang lalu,”teriak Abidin selaku Koorlap aksi dalam orasinya.

Masih lanjut Abidin, sebagai salah satu lembaga perusahaan yang memiliki wilayah kerja sesuai tugasnya Pelindo wajib juga melaksanakan pengawasan dan keselamatan serta keamanan pelayaran di wilayah sungai Mahakam.

“Maka atas adanya beberapa kali terjadi insiden yang sering berulang di sungai Mahakam Pelindo harus bertanggung jawab terhadap insiden ditabraknya jembatan Mahakam dan jembatan Martadipura beberapa waktu yang lalu,”ucapnya.

Hal itu bercermin atas adanya permasalahan tersebut, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gabungan Mahasiswa Peduli Pembangunan Kalimantan Timur (GMPPKT) menduga adanya tindakan-tindakan yang dapat merugikan Negara.

“Maka dari itu kami GMPPKT meminta kepada pelindo untuk bertanggung jawab terhadap insiden ditabraknya jembatan Mahakam dan jembatan Martadipura beberapa waktu yang lalu, kami juga meminta kepada Para IV untuk transparansi ganti rugi dalam setiap insiden yang terjadi diperairan sungai Mahakam,”tegasnya.

GMPPKT juga menilai dari beberapa kali terjadi insiden diduga Pelindo tidak menyediakan tenaga pandu di setiap kali melakukan kegiatan.

“Selain itu kami meminta lakukan Reformasi pada instansi Pelindo, karena diduga akibat kelalaian Pelindo sering terjadi insiden penabrakan.Kami juga mempertanyakan dasar pelimpahan wilayah kerja Pelindo yang ada di perairan sungai mahakam,”teriaknya.

“Berapa kapal yang dimiliki Pelindo…? dan berapa tenaga pandu yang dimiliki oleh Pelindo…?.”pungkas Abidin.

Sementara itu massa aksi GMPPKT diterima Eko selaku perwakilan PT Pelindo IV Samarinda diluar pagar kantor PT Pelindo IV Samarinda.

Eko mengatakan jika aspirasi mahasiswa tersebut telah diterima dan akan ditelaah terlebih dahulu.

“Terima kasih kepada rekan rekan mahasiswa yang telah melakukan aksi didepan kantor kami(PT Pelindo IV Samarinda), semua aspirasi saya terima dan akan kami berikan jawaban 2 x 24 jam, untuk jawabannya seperti apa silahkan nanti temui saya,”ungkap Eko.

Eko juga mengatakan sangat menyayangkan sikap para mahasiswa tersebut karena tidak ada komunikasi terlebih dahulu sebelum melakukan aksi hari ini.(gsc/000).

Loading

BAGIKAN:

[printfriendly]
[printfriendly]

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT

Copyright© PT Garudasatu Media Indonesia