GARUDASATU.CO

Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Damai Di Depan Rektorat UINSI Samarinda

GARUDASATU.CO, SAMARINDA-Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menggelar aksi damai di depan kantor Rektorat UINSI guna menyuarakan tuntutan mereka terkait sarana dan prasarana perguruan tinggi, Rabu(15/3/2023) jalan AM Rifadin Samarinda.

Peluhan mahasiwa tersebut mengatakan jika secara mendasar pengertian sarana dan prasarana dapat kita lihat pada Undang-undang No.20 Thn 2003 tentang sistem pendidikan Nasional khususnya pada pasal 45.

“Undang-undang No.12 Thn 2012.
Menyebutkan bahwa perguruan Tinggi harus menyediakan sarana dan prasarana untuk memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan kecerdasan Mahasiswa,” teriak Jenlap Taufikuddin dalam orasinya.

Masih lanjut Taufikuddin mereka meminta kepada rektor UINSI Samarinda serta jajarannya agar transparansi dalam pembangunan gedung dan perawatan gedung setiap fakultas.

“Kami meminta kepada pihak Rektorat UINSI Samarinda serta jajarannya agar membenanahi dan menambah terkait sarana dan prasarana yang masih kurang disetiap fakultas dan kami juga meminta kepada pihak Rektorat UINSI Samarinda serta jajarannya terkait kebersihan kelas, wc, dan plat jalan serta keamanan untuk merealisasikan secara maksimal,” ucapnya.

Taufikuddin juga menegaskan seharusnya pihak kampus melakukan kerja sama dengan pihak PT yang memang dapat di ajak kolaborasi.

“Kami mahasiswa mahasiswi siap dan memiliki potensi jika kami di butuhkan, seperti membantu meneliti, sosialisasi dan lain-lain. Jangan kemudian beralasan kekurangan anggaran dan juga memberikan sarana dan prasarana dengan selalu mengatakan sedang berproses, bertahap,” tegasnya.

Sementara itu Dema UINSI yang baru terpilih dengan Ketua Syifa Hajati dan Wakil Arman Maulan menyampaikan kepada rektor dan jajarannya untuk segera merealisasikan secepatnya sarana dan prasarana.

“Kami sangat berharap kepada pihak kampus, memenuhi tuntutan selain dari itu memberikan jangka waktu 5 bulan kepada pihak kampus,” terang Taufikuddin.

Setelah menggelar orasi puluhan masiswa tersebut diterima langsung oleh Rektor UINSIN Samarinda Mukhamad Ilyasin dengan didampingi oleh Wakil Rektor 2 dan Wakil Rektor 3 untuk berdiskusi dan menyatakan sikap bersama sama secara terbuka.

Dari beberapa pernyataan rektor serta mahasiswa mahasiswi UINSI, Wakil rektor 3 menyatakan akan menindak lanjuti turun melakukan survei disetiap fakultas

Di tempat yang sama Rektor UINSI Samarinda Mukhamad Ilyasin menyatakan akan melakukan pendekatan deduktif perbandingan buptkin 700 m dari 58 Universitas untuk satu kampus disana 1 kampus 300 m.Kemudian setiap hari Senin pimpinan berkumpul evaluasi dalam satu minggu membahas tentang perkembangan kampus.

“Perencanaan kita akan harus mengurangi perjalanan dinas untuk pembangunan sarana dan prasarana setelah revisi, kami akan beradaptasi dengar anggaran yang ada untuk mendukung layanan sarana dan prasarana civitas akademis. Ederan layanan terkait pungutan terhadap mahasiswa seperti proposal, skripsi, tesis dalam arti tidak ada pungutan sama sekali dan anggaran senilai kurang lebih Rp 4,5 miliar untuk pembangunan gedung FTIK,” beber Ilyasin.

Disamping itu terkait wc, Wakil Rektor 2 mengatakan hal tersebut tentu menjadi tanggung jawab bersama kepada pihak dekan serta betul-betul merespon dengan baik sekala prioritas untuk melihat anggaran pembangunan melakukan revisi.

Sementara itu Dema yang terpilih sangat berharap kepada pihak rektor serta jajarannya untuk membersamai dalam pembangunan dan pengawalan terkait sapras serta dilibatkan rapat pemimpin.

“Kami minta kepada pihak rektor agar dapat merealisasikan terhadap tuntutan mahasiswa,” harap Jenlap.

Selain itu dari Dema FTIK
menyatakan jika LCD 19 dari 39 lokal yang ada memperjuangkan terkait LCD begitupun dengan Sumber daya manusia terkait dosen banyak dosen yang bertindak otoriter yang memindahkan waktu perkuliahan seenak-enaknya serta konsioner.

Pernyataan lainnya jika dalam jangka waktu yang terlalu lama meminta kepada pihak rektor untuk mempercepat. Berikutnya permasalahan Febi tidak memiliki mushola dan terkait perpustakaan wc air, gorden kemudian fungsi konsioner untuk penunjang sebenarnya, untuk meningkatkan kualitas akreditasi.

“Dan apabila dosen mau pindah jadwal kuliah laporan kepada k-prodi k-jur dan kesepakatan mahasiswa,” pungkasnya.

Perlu diketahui jika audiensi tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UINSI Prof Dr M.Ilyasin Wakil Rektor 2 dan 3 dengan didampingi Dekan FTIK, Dekan Febi, Dekan Fuad dan jajaran akademik UINSI Samarinda.(ms).

Loading

BAGIKAN:

[printfriendly]
[printfriendly]

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT

Copyright© PT Garudasatu Media Indonesia