Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Hj Sulasih (foto:istimewa)
SAMARINDA-Otorita Ibu Kota Negara alias OIKN dan Pemrov Kaltim sepakat bangun konektivitas jalan di Kalimantan Timur. Salah satunya pembangunan jalan tol Samarinda – Bontang (Sambo) yang menjadi bagian konektivitas antar Kaltim.
Lebih jelas disampaikan oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji bahwa dalam pertemuan itu mereka membahas pemerataan infrastruktur menuju IKN. Terutama membuka akses dari Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat sampai Desa Sotek di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Termasuk pembangunan Jalan Tol perpanjangan dari Samarinda ke Bontang untuk mengoneksikan Bandara Samarinda, Balikpapan bingga IKN,” ujar Seno Aji.
Ia menjelaskan untuk membuka akses Sotek ke Bongan akan dibangun dengan APBN dan APBD Kaltim. Sementara Jalan Tol akan berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan investor.
“Intinya kita ingin membuka konektivitas yang memudahkan akses kita sebagai mitra ke IKN,” pungkas Seno Aji.
Sementara itu, Kepala OIKN M. Basuki Hadimoeljono menyambut baik rencana tersebut. Oleh sebab itu ia meminta sebisa mungkin agar Dinas PU Kaltim segera berkoordinasi dengan pihaknya untuk mendetailkan program tersebut.
“Tentu penting untuk meningkatkan konektivitas supaya IKN terhubung dengan daerah mitra lainnya,” ujar Basuki.
Dari pertemuan tersebut mendapat sambutan sangat positif dari anggota Komisi II DPRD Kaltim fraksi PKB Hj Sulasih. Ia mengatakan baik secara pribadi maupun kelembagaan menyambut dan mendukung percepatan pembangunan jalan Tol Samarinda Bontang (Sambo).
“Secara pribadi maupun kelembagaan saya sangat mendukung percepatan pembangunan jalan tol Samarinda Bontang kemudian pembangunan infrastruktur transportasi lainnya seperti kereta api, karena kedepannya dapat memberikan banyak manfaat,” beber Sulasih via telepon selulernya, Senin(14/4/2025).
Masih lanjut politisi perempuan PKB dapil Bontang Kutim Berau ini dengan dibangunnya tol Sambo maka bisa memangkas waktu tempuh dan meningkatkan efisiensi perjalanandan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.
“Selain itu juga sangat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah khususnya di Bontang Kutim dan Berau. Dari segi pengeluaran juga bisa mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan produktivitas,” imbuhnya.
Sulasih tak lupa juga menjelaskan jika dalam konteks Ibu Kota Nusantara (IKN), pembangunan infrastruktur transportasi yang baik dapat membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan kota baru tersebut yang tentunya akan meningkatkan PAD bagi seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Timur. (SP/ADV/ DPRD Kaltim)