GARUDASATU.CO,SAMARINDA – Dalam rapat paripurna ke-50 yang digelar Senin (14/11/2022) malam, catatan diberikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono yang melakukan interupsi.
Nidya Listiyono memberi catatan agar kedepan serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah terserap maksimal serta adanya pendapatan asli daerah yang digali lagi.
Legislator dari Partai Golkar diawal dia mengapresiasi pemerintah terkait PAD sektor pajak yang terealisasi cukup signifikan dengan berbagai program yang diberikan.
Politisi yang akrab disapa Tyo ini lalu memberikan catatan akan Perusda di Kaltim seperti Melati Bhakti Satya (MBS) pada tahun depan bisa mengelola PAD dari alur sungai yang notabene menjadi wilayah Provinsi Kaltim khususnya di Kota Samarinda.
“Pendapatan dari perusda masih cukup besar, kami mendorong MBS untuk mengambil alih bisnis alur sungai, pandu tunda yang selama ini dikelola pelindo termasuk vendornya,” ujar Tyo.
“MBS bisa mengambil alih semua ketika kegiatan pengolongan di jembatan Mahakam kembar dan Mahulu, nantinya semua berkoordinasi ke Perusda dan bisa menghasilkan PAD masuk ke provinsi,” imbuhnya.
Komisi II juga berkomitmen akan mengawal sampai ke Pelindo pusat, agar hal tersebut bisa memberi kebermanfaatan untuk PAD Kaltim.
Hal lain, juga dikatakan Tyo agar aset yang belum bisa dimaksimalkan mendapat PAD, semisal Hotel Altet, Stadion Utama Palaran, dan terakhir ada lahan-lahan milik Pemprov yang bisa dimanfaatkan.(ms).