GARUDASATU.CO

Polemik Yayasan Melati dan SMAN 10 Samarinda masih berlanjut

GARUDASATU.CO Polemik Yayasan Melati dan SMAN 10 Samarinda masih berlanjut. Pihak yayasan pun menggelar konferensi pers untuk menjelaskan sengkarut pendidikan di ibu kota Kaltim itu, Sabtu (12/6/2021).

Ketua Yayasan Melati Murjani membuka suara. Ia mengatakan bahwa kejadian berawal saat SMAN 10 meminta berpisah dari yayasan.

“Yang meminta berpisah adalah SMAN 10 Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim,” ungkapnya melalui virtual meeting bersama awak media.

Ketika itu kata Murjani, segala macam aspek hukum pun dicek dan ketika berpisah, SMAN 10 tidak punya hak berada di Kampus A Jalan HAM Rifaddin.

“Akan tetapi kita sudah menoleransi sepuluh sampai sebelas tahun lamanya. Itu artinya, masalah toleransi itu sudah kami lakukan,” terangnya.

Hari ini, Murjani akan bersikap tegas agar SMAN 10 Samarinda bisa segera pindah. Menurutnya, hal tersebut tidak sulit untuk dilakukan.

“Sebenarnya mereka bisa sambil mempersiapkan Kampus B yang di Jalan Perjuangan dan pemerintah dapat mencari solusi terbaik,” ucapnya.

Ia menegaskan kembali, semestinya toleransi terakhir itu diberikan tahun 2020. Namun, karena hati nurani yayasan maka pihaknya memberikan toleransi lagi sampai 2021.

“Toleransi itu berjalan dan kita sudah mengingatkan sebelumnya. Seharusnya tidak terjadi polemik yang terjadi pada hari ini, karena kepala sekolah sebelumnya sudah kita berikan antisipasi,” jelasnya.

Lanjut Murjani, kepala sekolah mestinya tidak lagi menerima siswa baru di kampus ini.

“Habiskan yang ada di sana maka pendidikan kita baik swasta maupun negeri akan berjalan tanpa adanya polemik,”

Loading

BAGIKAN:

[printfriendly]
[printfriendly]

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER

REKOMENDASI

Copyright© PT Garudasatu Media Indonesia