Foto bersama Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Drs H Alimuddin, Ir.Rahmat Rusli, Dr.Indrayani dan pengurus BEM Nusantara Kalimantan(foto:Istimewa)
GARUDASATU.CO, BALIKPAPAN-Pelaksanaan pembagunan Ibukota Negara Nusantara terus berjalan hingga saat ini. Progress pembangunan mulai terlihat, ramainya aktivitas di 2 kota yakni Balikpapan dan Samarinda semakin menunjukkan performance dari impact IKN Nusantata.
Namun, opini publik tentang ketidakterlibatan masyarakat kaltim dalam pembangunan Ibukota Negara Nusantara juga semakin menyerupai bola liar, tidak hanya tak terbendung namun juga tidak lagi melalui filterisasi.
Sehingga, tentu saja membawa dampak terhadap pendapat masyarakat pada umumnya. Sebagian masyarakat lainnya, mulai pesimis dengan langkah pemerintah mengakomodir masyarakat lokal dalam penyelenggaraan pembangunan IKN Nusantara, baik pada sektor buruh harian hingga pada tenaga profesional dengan kemampuan softskill yg dimiliki.
Menyadari hal tersebut, Dr
Indrayani menginisiasi agar BEM Nusantara sebagai agen of change segera mengambil peran untuk melakukan kegiatan bersama pihak Ibukota Negara Nusantara.
“Opini publik yang liar terkait IKN Nusantara, perlu untuk dibendung dan segera di fasilitasi oleh pihak IKN sehingga pemuda maupun masyarakat lebih memahami apa yang menjadi arah dan tujuan dari pembangunan IKN Di Kalimantan Timur. Tentu saja, mahasiswa sebagai komunitas yang cukup ideal dan tak memiliki unsur kepentingan dapat menjadi penyelenggara acara tersebut”. ujar Dr.Indrayani yang merupakan Dosen FKIP Universitas Balikpapan.
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pembangunan Ibukota Negara Nusantara, sudah semestinya putera/puteri daerah menjemput bola dengan meningkatkan softskill baik pada keterampilan khusus maupun bahasa.
Masih lanjut Dr.Indrayani jika kita memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan pendatang. Maka ia meyakini bahwa kompetisi yang dilalui tidak dapat membuat kita pesimis untuk bersaing.
“Oleh karenanya, masyarakat kaltim harus segera menjemput segala peluang yang ada disekitar kita. Peluang kerja maupun peluang usaha, adalah dua hal yang memerlukan komitmen dan ketekunan” imbuhnya.
Konsep pembangunan ekonomi yang melibatkan tiga kota yakni sepaku, Balikpapan dan Samarinda dianggap akan menopang pertumbuhan ekonomi baru bagi Kalimantan Timur.
“Saya yakin bahwa keberadaan Ibukota Negara Nusantara secara langsung akan menciptakan diversifikasi ekonomi dimasing-masing wilayah termasuk dalam pemenuhan komoditas dan industri unggulan” tegas Dr.Indrayani.
Pada kesempatan yang sama, Agung Syahrir selaku koordinator BEM Nusantara menyampaikan harapannya. Ia mengatakan kegiatan tidak hanya dilakukan hanya sekali dan berharap besar ada output yang didapatkan oleh audience maupun penyelenggara.
” Saya berharap hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini dapat di realisasikan di IKN Nusantara. Serta nantinya pemerintah dapat mengakomodir keterlibatan masyarakat lokal di IKN Nusantara dengan cara terus meningkatan kapasitas masyarakat di daerah mitra IKN Nusantara, baik melalui pembinaan maupun pemberdayaan” beber Agung Syahrir.(*)