GARUDASATU.CO,SAMARINDA- Aksi balap liar setiap bulan puasa kerap kali terjadi. Akibat aksi tersebut, warga yang merasa terganggu menjadi tidak nyaman, terlebih jika bunyi knalpot kendaraan bermotor yang sangat nyaring.
Biasanya mereka yang melakukan aksi balapan liar itu, kebanyakan dari kalangan pelajar mulai SMP hingga SMA.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Maswedi mengatakan bahwa untuk menangani aksi balapan liar itu diperlukan keterlibatan dari semua pihak, terutama pihak sekolah.
Pihak sekolah seharusnya memiliki peran penting untuk menegur siswanya jika diketahui melakukan aksi balapan liar, terutama selama di bulan suci ramadan ini.
“Kami selaku mitra kerja dengan Dinas Pendidikan Samarinda, maka kami berikan himbauan kepada semua sekolah-sekolah agar melarang siswanya melakukan praktik balap liar di jalan umum,” kata Maswedi.
Jika ditemukan siswanya yang melakukan aksi balapan liar, maka pihak sekolah seharusnya memberikan teguran keras hingga penindakan secara administratif .
“Karena hal itu berbahaya bagi keselamatan dirinya dan pengguna jalan lain, bahkan bisa juga warga sekitar jadi korban kecelakaan atas aksi mereka,” tuturnya.
Menurut Maswedi, untuk mengatasi aksi liar yang dilakukan bagi para pelajar, sebaiknya berikan tugas tambahan dalam hal kegiatan keagamaan pada Ramadan ini, seperti tugas tadarus di masjid atau musala dan tugas ibadah lainnya.
“Saya kira tugas-tugas seperti itu juga dapat meminimalisir aksi balapan liar yang dilakukan para pelajar,” ujarnya.
Selain itu, kata Maswedi, orang tua berperan untuk mengawasi dan memberikan teguran keras terhadap anaknya jika melakukan aksi balap liar. Pengawasan terhadap anaknya perlu ditingkatkan, ajaklah mereka untuk menghabiskan waktu beribadah ketimbang melakukan hal yang lebih banyak mudaratnya.
“Peran orang tua juga diperlukan, terutama mengawasi dari sisi lingkungannya, seperti pergaulan sesama temannya, kebiasannya dan karakteristik serta hobi dari temannya juga berpengaruh,” ujarnya.
Politikus Nasdem ini juga mendorong pihak Kepolisian agar tak segan-segan untuk menindak tegas terhadap pelaku aksi balapan liar yang sangat meresahkan masyarakat.
“Balap liar ini dikategorikan sebagai kejahatan, karena menimbulkan kegaduhan di masyarakat, akibat dari suara bising kendaraannya. Jadi kami minta untuk ditindak,” pungkas Maswedi.
Hal lain juga, kata disebutkan Maswedi, bahwa aksi balapan liar itu dapat memicu kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa, baik dari para pembalap, penonton dan terutama pengendara jalan lainnya.
“Aksi ini memang harus dibasmi karena sudah menimbulkan kegaduhan yang merugikan orang lain,” pungkasnya.(adv/004).
