GARUDASATU.CO,SAMARINDA- Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda salah satunya dari pengusaha rumah makan dan restoran, namun dari sekian banyaknya rumah makan dan restoran di Samarinda, ternyata hingga saat ini masih belum memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan PAD.
Hal ini pun menuai sorotan dari anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Novi Marinda Putri.
Politikus PAN ini menyebut, Meskipun di Samarinda ditemukan banyak rumah makan dan restoran, namun masih banyak pemilik usaha tersebut yang menyetorkan pajak ke kas daerah dengan nominal yang tidak sesuai dengan omzetnya.
Padahal, kata dia, dalam satu tahun PAD Kota Samarinda yang bersumber dari pajak restoran dan rumah makan diprediksi bisa mencapai angka ratusan juta rupiah. Namun hal tersebut tidak terealisasi akibat diduga ada oknum pengusaha yang dengan sengaja melaporkan hasil pendapatan usahanya yang tidak sesuai.
“Mereka (oknum, red) pengusaha memang sengaja bermain. Hanya sampai saat ini, kami di dewan belum tahu oknum mana yang bermain, apakah pemilik rumah makan dan restoran atau ada oknum lain lagi,” ujarnya
Di sejumlah restoran, ungkap dia, sebenarnya telah disediakan alat pengukur pajak atau tapping box, namun alat tersebut dikabarkan rusak meskipun belum mencapai satu bulan.
“Ada semua alat tapping box di sejumlah restoran tapi nggak bisa dipakai. Bahkan ada beberapa restoran juga yang tidak mau ada tapping box,” ungkapnya.
Karena itu, ia meminta dinas terkait agar segera melakukan pendataan ulang terkait jumlah rumah makan dan restoran di wilayah Kota Samarinda, ini dilakukan agar pembayaran pajak usaha tersebut kedepannya lebih maksimal, sehingga dampak terhadap peningkatan PAD semakin optimal.
“Di Samarinda ini ‘kan rumah makan dan restoran selalu bertambah ya jumlahnya, jadi seharusnya dinas terkait itu peduli terhadap hal ini, sehingga dapat dilakukan pembaharuan data,” terangnya. (Adv/004)