SAMARINDA-Wali Kota Samarinda mengatakan jika pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru dengan kapasitas 50 liter per detik di atas lahan seluas 2019 meter persegi. Proyek senilai 24 miliar ini sepenuhnya dibiayai oleh PDAM Tirta Kencana tanpa menggunakan dana APBD.
Kunci keberhasilan ini terletak pada penghematan dan peningkatan produktivitas selama tiga tahun terakhir, yang memungkinkan PDAM mencatat keuntungan lebih dari 100 miliar.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun berbicara selain membiayai IPA baru, PDAM juga berkontribusi 16 miliar ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini, serta investasi mandiri dalam pembangunan IPA.
“Kenapa bisa tidak memakai APBD? Karena selama 3 tahun kurang lebih ini kita berhemat meningkatkan produktivitas sehingga tahun ini mampu membukukan keuntungan lebih dari 100 miliar,” ungkap Andi Harun.
“Jadi tidak hanya membiayai pembangunan IPA baru, tapi Tirta Kencana juga mampu berkontribusi secara maksimal tahun ini kepada PAD sekitar 16 miliar. Ditambah lagi investasi pembangunan IPA atas biaya sendiri,” lanjutnya.
Lokasi IPA di Bumi Sempaja dipilih sebagai solusi jangka panjang untuk keluhan distribusi air di Samarinda bagian utara.
Andi menekankan pentingnya solusi permanen dibandingkan penanganan sementara, dan mengungkapkan bahwa tanah untuk proyek tersebut diperoleh tanpa biaya tambahan berkat kewajiban developer Perumahan Bumi Sempaja.
Proyek ini diharapkan selesai antara November dan Januari mendatang, dengan tujuan mengatasi masalah air di Samarinda Utara secara berkelanjutan.
Wali Kota juga menyatakan rencana untuk meningkatkan kapasitas pipa tahun depan, menanggapi pertumbuhan populasi dan permintaan dari sektor industri dan jasa.
Pemerintah kota telah memulai negosiasi dengan developer untuk memperluas lokasi proyek, menandakan komitmen mereka terhadap penyediaan air bersih yang memadai bagi warga Samarinda.
Ia mengakui bahwa meskipun layanan belum sempurna, pemerintah kota telah berupaya memperbaiki kinerja PDAM selama dua tahun terakhir. Ia meminta dukungan dan kesabaran masyarakat saat pembenahan bertahap dilakukan untuk meningkatkan layanan air bersih.
“Berbagai model dan cara kita berhemat di PDAM untuk meningkatkan produktivitas tapi sekaligus menjaga kualitas pelayanan. Ya memang belum sempurna. Kita baru benahi 2 tahun dan Mohon doanya. Semoga tahun-tahun ke depan performance pelayanan air bersih dan kinerja PDAM makin meningkat,” pungkasnya.(ADV KMFSMD)