GARUDASATU.CO, SAMARINDA – DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) kota Samarinda berkolaborasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda terus mengambil langkah maju dalam penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD) dalam upaya mengaktifkan IKD bagi para perawat di Kota Samarinda.
Kegiatan aktivasi IKD ini diadakan di Laboratorium Kesehatan daerah (Labkesda) Kota Samarinda, Jalan Pelita, Jumat (25/8/2023). Para Perawat ini fokus pada proses aktivasi IKD, termasuk pengurusan SIPP kerja dan mandiri.
Menurut Ade Maria Ulfa, Ketua DPD PPNI Kota Samarinda langkah ini merupakan upaya mendorong para perawat di kota ini untuk memiliki identitas digital yang lengkap.
“Kami ingin memastikan bahwa perawatan dapat merasakan manfaat dari aktivasi IKD ini. Kami juga telah bekerja sama dengan Disdukcapil dan dinas kesehatan untuk terus menyasar tenaga kesehatan di Kota Samarinda,” ujarnya.
Di sisi lain Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Ismed Kosasih sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya aktivasi kegiatan yang diinisiasi oleh DPD PPNI Samarinda.
“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan yang diinisiasi DPD PPNI, terutama dalam hubungannya dengan pengurusan izin praktek nakes yang sudah terlink dengan MPP karena Identitas Kependudukan Digital salah satu persyaratannya,” tutur Ismed.
Ismed juga sangat berharap jika kegiatan yang diinisiasi oleh DPD PPNI Samarinda tersebut bisa menular ke organisasi organisasi lainnya di Samarinda.
“Kedepan semoga juga hal yang sama bisa dilakukan oleh Organisasi profesi lainnya,” harapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Samarinda, aktivasi IKD juga menjadi syarat wajib bagi warga yang sedang melakukan perekaman E-KTP. Dengan adanya IKD, diharapkan masyarakat dapat mengakses layanan publik dengan lebih mudah.
Melalui ponsel pintar berbasis Android, informasi yang terdapat pada KTP digital dapat diakses, mulai dari Kartu Keluarga (KK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), hingga catatan vaksinasi Covid-19.
“IKD nanti berpengaruh kepada STR,mengurus SIPP kerja dan mandiri,” terangnya.
Langkah inovatif ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi di bidang identitas kependudukan, tetapi juga memberikan dampak positif pada efisiensi administrasi dan kemudahan akses pelayanan publik di Kota Samarinda.
Dengan adanya IKD, masyarakat diharapkan tidak perlu lagi repot membawa dokumen fisik saat membuangnya dengan layanan publik. Informasi tersebut dapat diakses dengan cepat dan praktis melalui genggaman ponsel pintar.
Upaya Disdukcapil dalam melakukan aktivasi IKD tidak hanya sebatas di lingkup RSUD AWS. Mereka juga menjalin kerjasama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi di Kota Samarinda. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa aktivasi IKD dapat mencakup sebanyak mungkin individu di berbagai sektor.
Dalam kunjungan tim Disdukcapil ke RSUD AWS, sekitar 300 karyawan telah berhasil menjalani aktivasi IKD. Didik Purwanto, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil, menyatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi yang lebih besar.
“Hingga saat ini, angka aktivasi IKD di kota Samarinda telah mencapai 15 ribu penduduk,” ungkap Didik Purwanto.
Perlu diketahui jika Penyelenggaraan aktivasi IKD dilakukan di seluruh 15 DPK PPNI se kota Samarinda yang mana anggota DPD PPNI berjumlah 5030.
Kegiatan aktivasi roadshow dimulai pada tanggal 14 agustus hingga 31 agustus
Dpk IA Moeis
Dpk AWS
Dpk Atma Husada
Dpk DKK hari ini dilabkesda(seluruh perawat Puskesmas di Samarinda)
Dpk Hermina
Dpk SMC
Dpk Dirgahayu
Dpk Fasyankes ( seluruh perawat klinik)
Dpk RS Aisiyah gabungan ( DPK RS Korpri, DPK Tentara, DPK BNN, DPK RS.Darjad)