GARUDASATU.CO

Ketua DPRD Kaltim Sebut Potensi CSR Bisa Tembus Triliunan Rupiah jika Dikelola Optimal

SAMARINDA – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, menyebut potensi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Bumi Etam sangat besar. Bahkan, jika seluruh kewajiban CSR dijalankan sesuai aturan, nilainya diperkirakan bisa mencapai triliunan rupiah dan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal itu disampaikan Hasanuddin Mas’ud saat menanggapi pertanyaan terkait estimasi potensi CSR di Kalimantan Timur, seiring dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) CSR DPRD Kaltim.

“Kalau ditanya perhitungan kasarnya, besar sekali. Karena kita di Kaltim ini sebenarnya sudah punya perda. Saya lupa nomor perdanya berapa, tapi sudah ada aturan yang mengatur kewajiban CSR perusahaan,” ujar Hasanuddin Mas’ud di Gedung B DPRD Kaltim, Senin (15/12/2025).

Menurutnya, dalam regulasi tersebut telah diatur besaran kontribusi CSR yang harus disalurkan perusahaan kepada masyarakat, yang dihitung dari keuntungan bersih perusahaan.

“Di situ diatur berapa persen dari keuntungan bersih perusahaan yang harus diberikan kepada masyarakat dalam bentuk CSR. Kalau ini betul-betul dijalankan, PAD kita bisa sampai tiga kali lipat dari yang ada sekarang,” tegasnya.

Hasanuddin menjelaskan, kewajiban CSR tersebut berlaku untuk berbagai sektor usaha strategis di Kalimantan Timur, khususnya pertambangan, perkebunan sawit, serta minyak dan gas (migas). Namun selama ini, implementasinya dinilai belum maksimal dan belum sepenuhnya dirasakan masyarakat.

“Coba nanti dilihat di aturan turunannya, ada di peraturan nomor duanya yang menyebutkan besaran CSR yang harus disumbangkan perusahaan. Terutama sawit, tambang, dan gas, itu wajib masuk ke masyarakat dalam bentuk CSR,” katanya.

Ia menilai, selama ini potensi besar tersebut belum tergarap optimal karena lemahnya pengawasan dan koordinasi antar pemangku kepentingan.

“Ini yang sekarang kita bahas. Makanya kita bentuk pansus. Kalau ini kita kawal bersama-sama, terutama melalui pansus, mudah-mudahan nanti hasilnya benar-benar kelihatan dan dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Hasanuddin.

Saat ditanya lebih lanjut apakah potensi CSR di Kaltim bisa mencapai triliunan rupiah, Hasanuddin menyebut angka tersebut sangat masuk akal jika melihat besarnya keuntungan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di daerah.

“Saya kira bisa sampai triliunan rupiah. Walaupun bukan 20 persen ya, tapi sekitar 1 sampai 3 persen dari keuntungan bersih perusahaan,” jelasnya.

Ia mencontohkan perusahaan-perusahaan tambang besar di Kaltim yang memiliki laba signifikan setiap tahunnya.

“Coba lihat saja seperti KPC, berapa keuntungan bersihnya. Gunung Bayan juga berapa untungnya. Itu baru sektor tambang,” ucapnya.

Menurut Hasanuddin, jika kewajiban CSR juga dijalankan secara konsisten oleh perusahaan di sektor sawit dan migas, maka potensi dana yang bisa dihimpun akan jauh lebih besar.

“Bayangkan kalau itu ditambah dari sektor sawit dan oil and gas. Saya kira kalau ini dikawal dengan serius, insyaallah bisa menghasilkan PAD yang cukup besar,” pungkasnya.

MIN | ADV DPRD KALTIM

Loading

Print this entry

BAGIKAN:

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT