SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meningkatkan kewaspadaan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat yang diperkirakan terjadi pada 15–22 Desember 2025. Pemprov memastikan kesiapsiagaan seluruh perangkat daerah, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk mengantisipasi potensi banjir dan dampak turunan lainnya.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengatakan koordinasi lintas sektor terus dilakukan menyusul instruksi Kementerian Dalam Negeri kepada seluruh provinsi di Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan menjelang puncak musim hujan.
“Hari ini saya rapat dengan BPBD Kalimantan Timur. Sebenarnya ini dijadwalkan bersama Pak Gubernur, tetapi beliau sedang berada di Jakarta, sehingga saya mewakili untuk memastikan langkah penanganan menghadapi prediksi hujan lebat tanggal 15 sampai 22 Desember,” kata Seno Aji di Samarinda, Kamis (4/12/2025).
Ia menegaskan bahwa BMKG memprediksi intensitas hujan pada periode tersebut berpotensi sangat tinggi, sehingga pemerintah daerah tidak boleh lengah. BPBD provinsi dan seluruh BPBD kabupaten/kota diminta berada dalam kondisi siaga penuh.
“BMKG memprediksi akan terjadi hujan yang sangat besar di Kalimantan Timur. Maka kami mengantisipasinya dengan menyiagakan BPBD dari tingkat provinsi sampai kabupaten/kota untuk mengatasi jika terjadi situasi darurat,” ujarnya.
Selain kesiapan instansi, pemerintah juga menerbitkan imbauan resmi kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir, bantaran sungai, atau wilayah cekungan.
“Kita sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat lebih waspada. Tujuannya agar mereka tidak terkena dampak langsung dari potensi banjir itu. Sebelum tanggal 15, warga di daerah risiko tinggi kami minta mulai bersiap dan mencari tempat yang lebih aman jika diperlukan,” kata Seno.
Pemprov Kaltim juga memperkuat edukasi kepada masyarakat, termasuk terkait jalur evakuasi, tanda-tanda potensi banjir, hingga langkah penyelamatan dini.
Menurut Seno, pengurangan risiko bencana harus dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah dan warga.
“Kita terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi bencana ini. Harapannya, semua langkah antisipasi berjalan matang,”pungkasnya. (MIN)
Advetorial Diskominfo Kaltim
![]()












