GARUDASATU.CO

Praktik Titip Menitip Proses SPMB Sangat Mencederai Prinsip Keadilan

SAMARINDA-Damayanti, menyoroti praktik titip-menitip dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilainya mencederai prinsip keadilan dan pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya di Kaltim.

Secara pribadi, Ketua Fraksi PKB ini sangat kurang setuju dengan praktik seperti ini. Titip-menitip dalam SPMB seharusnya tidak ada jika kualitas pendidikan kita merata di semua sekolah. Menurutnya, akar masalah dari munculnya praktik tersebut adalah ketimpangan kualitas antar sekolah.

“Selama masih ada yang disebut sekolah favorit atau sekolah unggulan, maka artinya ada ketidakseimbangan kualitas. Inilah yang memicu masyarakat mencari ‘jalan belakang’ agar anaknya bisa masuk ke sekolah-sekolah tertentu,” jelasnya.

Ia juga menyoroti persoalan kapasitas daya tampung sekolah yang belum merata.

“Kalau semua sekolah berkualitas dan memiliki daya tampung yang cukup, masyarakat tidak perlu berebut ke satu-dua sekolah saja. Ini soal keadilan akses pendidikan,” tuturnya.

Politisi PKB Kaltim yang juga Istri anggota DPR RI ini menyayangkan karena praktik seperti ini justru merugikan masyarakat lain yang seharusnya mendapatkan hak untuk diterima di sekolah tujuan secara sah.

“Di Undang-Undang sudah jelas disebutkan, pendidikan adalah hak seluruh masyarakat, dan harus merata. Maka kalau masih ada titip-menitip, ini jelas mencederai hak itu,” pungkasnya.(sp/Adv DPRDkaltim).

Loading

Print this entry

BAGIKAN:

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

BERITA TERKAIT