SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperluas upaya pencarian sumber-sumber usaha dan investasi baru guna memperkuat fondasi ekonomi daerah, khususnya melalui hilirisasi sektor pertanian, perkebunan, dan pangan. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (2/12/2025).
“Pemprov Kaltim juga turut serta mencari sumber-sumber usaha baru, sumber-sumber investasi baru. Saat ini kita masih memiliki banyak sumber daya alam yang bisa kita perjuangkan, bisa kita hasilkan, dan kita upayakan,” ujar Seno Aji.
Seno menjelaskan bahwa Kaltim memiliki potensi besar dalam sektor perkebunan, terutama kelapa sawit. Dari total sekitar 3 juta hektare lahan sawit, sebanyak 1,5 juta hektare diketahui telah beroperasi.
“Ada satu setengah juta hektare lahan sawit yang saat ini sudah berjalan di Kalimantan Timur. Sangat penting bagi kami supaya hilirisasi di Kaltim ini bisa berjalan. Dari CPO kita bisa membuat biodiesel, kita bisa membuat minyak goreng, dan lain sebagainya,” katanya.
Menurut dia, hilirisasi bukan hanya memperkuat nilai tambah di daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong terbentuknya ekosistem industri yang lebih berkelanjutan.
Selain sawit, Seno menegaskan bahwa Kaltim masih membutuhkan penguatan di sektor pangan. Ia menyebut berbagai komoditas seperti daging, telur, dan ikan masih memerlukan rantai pasok yang lebih stabil.
“Kita masih membutuhkan rangkaian pasok untuk sumber daging, sumber telur, dan sumber ikan. Banyak dapur saat ini kesulitan mengakses sumber-sumber tersebut,” tuturnya.
Seno menambahkan bahwa ketergantungan pada pasokan luar daerah masih cukup besar, sehingga memperkuat produksi dalam negeri menjadi agenda utama Pemprov.
Salah satu capaian yang disorot adalah peningkatan signifikan suplai beras di Kaltim selama sembilan bulan terakhir. Saat dirinya dilantik, kata Seno, Kaltim hanya mampu memenuhi 30 persen kebutuhan beras dalam negeri.
“Saat saya dilantik, kita baru bisa memberikan 30 persen dari kebutuhan beras di Kaltim. Selama sembilan bulan kami di pemerintah, saya memimpin gerakan swasembada beras yang sebelumnya juga disampaikan Presiden dan Menteri Pertanian,” ungkapnya.
Berdasarkan upaya intensif tersebut, suplai beras Kaltim kini mampu memenuhi 60 persen kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Akhirnya saat ini kita bisa menyuplai 60 persen kebutuhan beras di Kaltim. Tahun 2026 kita ingin Kaltim bisa swasembada 100 persen,” tegasnya.
Wagub menegaskan bahwa strategi hilirisasi dan penguatan pangan adalah dua pilar utama yang diproyeksikan membawa Kalimantan Timur menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih mandiri dan tangguh.
“Kita ingin 2026 menjadi tahun ketika Kalimantan Timur bisa berdiri lebih kuat dalam hal pangan sekaligus menghasilkan nilai tambah melalui hilirisasi industri,” pungkasnya.(MIN)
Advetorial Diskominfo Kaltim
![]()









