SAMARINDA-Wakil Gubernur Kalimantan Timur Ir H Seno Aji M.Si secara simbolis menyerahkan hewan kurban bantuan dari Presiden Republik Indonesia berupa sapi jenis super seberat 960 kilogram untuk masyarakat Kelurahan Loa Bakung dan sekitarnya. Penyerahan dilakukan di halaman Masjid Ar-Rasyidin, Samarinda pada Jumat (6/6/2025).
Wagub Seno menyampaikan bahwa tahun ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya Presiden Republik Indonesia memberikan bantuan sapi kurban tidak hanya kepada pemerintah provinsi, tetapi juga ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
“Tahun ini adalah tahun pertama Presiden memberikan sapi tidak hanya setingkat provinsi, tetapi untuk seluruh kabupaten/kota. Kalimantan Timur mendapatkan 11 ekor sapi, dan salah satunya dipersembahkan untuk Masjid Ar-Rasyidin,”ungkap Wagub Seno.
Masih lanjut Wagub, bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat Kalimantan Timur, khususnya pada Hari Raya Iduladha. Sapi kurban tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang agama.
“Bantuan kemasyarakatan ini tentu saja diberikan kepada masyarakat Kalimantan Timur, dan akan dibagikan kepada seluruh yang hadir, terutama fakir miskin. Tidak hanya umat Muslim, banyak juga umat non-Muslim yang bisa kita berikan, agar kerukunan umat beragama di Kaltim ini bisa terjaga dengan baik ke depannya,”ujarnya.
Wagub Seno juga menyebut bahwa sapi super seberat hampir satu ton tersebut berasal dari peternakan lokal di Makroman, yang dibesarkan oleh peternak bernama Prayitno selama tiga tahun.
“Presiden memerintahkan kita untuk mencari sapi yang paling bagus, super, untuk masyarakat Kaltim. Nah, kita sudah mendapatkan dari Pak Prayitno, dan sapinya luar biasa. Ini adalah persembahan dari Presiden untuk masyarakat Kaltim,”jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Wagub Seno mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan terus menumbuhkan semangat berbagi antarumat beragama.
“Kita harus tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan kerukunan antarumat beragama. Fakir miskin tidak hanya dari Islam, tetapi juga non-Islam. Mereka juga berhak mendapatkan daging kurban supaya kerukunan antarberagama tetap terjaga di Kalimantan Timur,”pungkasnya.