GARUDASATU.CO,SAMARINDA-Keseriusan PT Maloy Batuta Trans Kalimantan dalam mengelola bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy tidak diragukan lagi karena saat ini pihak Manajemen PT MBTK telah berhasil menarik investor dari luar daerah untuk berinvestasi di kawasan ekonomi khusus Maloy.
M Ade Himawan selaku Plt Direktur PT MBTK ketika ditemui diruang kerjanya, Senin (25/7/2022) mengatakan jika saat ini pihaknya telah berhasil menarik investor guna bekerjasama di KEK Maloy.
“Alhamdulillah saat ini sesuai dengan arahan dewan nasional kawasan ekonomi khusus yang mana PT MBTK telah berhasil menarik investor dari luar daerah untuk berinvestasi di KEK Maloy,”ujar M Ade Himawan kepada garudasatu.co.
Masih lanjut Ade jika keberhasilan ini juga tak lepas dari komunikasi yang cukup intens dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.Karena hal tersebut dibuktikan dengan telah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara PT MBTK dan PT Palma Serasih Internasional.
“PT MBTK juga telah melakukan MoU dengan PT Palma selaku investor dengan disaksikan langsung oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Kepala DPMPSTP Kutim Teguh Santoso dan Kabag Humas Kutim Januar Bayu Irawan,”ucapnya.
“Ini sebagai bukti keberhasilan upaya perbaikan manajemen operasional yang dilakukan oleh Badan Usaha Pengembangan dan Pengelola KEK Maloy yakni PT MBTK,”imbuhnya.
Ade Himawan juga menjelaskan sejak ditetapkannya dalam UU Nomor 85 tahun 2014 dan juga telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada April 2019 lalu di bulan Juli 2022 merupakan momen bersejarah.
“Tepat 20 Juli 2022 ini menjadi momen bersejarah bagi kami karena dengan telah ditandatanganinya MoU dengan pihak investor maka artinya di KEK MBTK kedepannya akan ada kegiatan operasional,”tuturnya.
Pria yang dikenal ramah ini juga sangat berharap jika kedepan akan lebih banyak calon tenant yang masuk karena saat ini telah ada beberapa calon investor yang tengah dalam penjajakan untuk berinvestasi di KEK MBTK.
“Kami dari pihak pengelola KEK MBTK mohon do’a dan dukungan masyarakat Kutai Timur untuk turut serta mengembangkan industri di KEK Maloy yang selama ini menjadi impian masyarakat Kutai Timur khususnya dan Kaltim umumnya,”jelas Ade.
PT PSI merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menjadi tenant pertama yang berinvestasi di KEK MBTK dan akan membangun Bulking Station Crude Palm Oil (CPO) dan akan refinery.
Perlu diketahui jika tahap awal PT PSI akan terlebih dahulu membangun tangki timbun diatas lahan seluas kurang lebih 3 hektare kemudian untuk refinery akan dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 6,4 hektare.
“Harapan kami dengan masuknya investasi ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan tentunya juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur dalam menyambut persaingan sebagai Ibu Kota Nusantara,”pungkasnya.