SAMARINDA-Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur (Kaltim) telah menyatakan kesiapannya untuk menyelidiki tuntas dugaan penyelewengan anggaran sebesar Rp 55 miliar pada proyek rehabilitasi Gedung DPRD Kaltim.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Iman Wijaya SH.,MH kepada awak media, Kamis(20/3/2025).
“Kami sudah menerima laporan tersebut dan saat ini masih kita teliti, kita kaji lebih dalam apakah benar ada penyimpangan penggunaan anggaran atau tidak karena itu anggaran cukup besar untuk sebuah proyek rehabilitasi Gedung,” ujar Kajati Kaltim Iman Wijaya didampingi Asisten Bidang Intelijen Aji Qolbu dan Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Kaltim Haedar .
Kajati Kaltim juga mengatakan dengan tegas pihaknya akan menindak tegas setiap penyimpangan penggunaan anggaran negara yang menimbulkan kerugian negara.
“Kami Kejati Kaltim tidak segan segan menindak tegas setiap perbuatan penyimpangan penggunaan anggaran negara apalagi saya dengar isunya ada oknum oknum anggota dewan terima fee. Makanya laporan tersebut sekali lagi akan kami teliti dan kajian lebih dalam, ingat jangan main main bermain dengan anggaran negara pasti kami sikat abis,” tegas Iman Wijaya.
Diberitakan sebelumnya jika PT Payung Dinamo Sakti memenangkan lelang renovasi Gedung DPRD Kaltim tahun 2024 tanpa persaingan sempurna, alias lenggang kangkung sejak dari awal proses lelang sampai ditetapkan sebagai pemenang dan menandatangani kontrak 8 Mei 2024.
Berdasarkan dokumen lelang proyek yang dimenangkan PT Payung Dinamo Sakti dengan harga Rp55.000.703.000,- dan masih melekat di lpse.kaltimprov.go.id, adanya kegiatan renovasi Gedung DPRD Kaltim tahun 2024 sudah diumumkan pada 07 Pebruari 2024.
Namun hasil rehabilitasi 4 Gedung di Sekretariat DPRD Kaltim malah bikin kecewa pasalnya masih banyak plafon bocor, barang hilang serta menyisakan banyak masalah.
